Saat ini media tengah gencar-gencarnya mengangkat tema mobil nasional yang dipicu oleh tindakan Wali Kota Solo Joko Widodo yang memutuskan untuk menggunakan mobil lokal rakitan anak-anak SMK sebagai kendaraan dinas dan menempelkan plat merah di mobil tersebut.
Dilihat sekilas, mobil dengan panjang 5.035 milimeter, tinggi 1.608 mm, dan lebar 1.620 mm ini mirip Honda CRV jika dilihat dari depan. Sedangkan dari samping dan belakang, tampak seperti kembaran Ford Everest. Sukiyat sendiri mengaku desain mobil terinspirasi dari Toyota Land Cruiser Prado.
Lalu bagaimana dengan kenyamanan? Suspensi depan yang memakai double whisbone dan bagian belakang menggunakan pegas daun axle rigid, membuat Kiat Esemka terasa nyaman dikendarai.
Untuk menambah faktor kenyamanan, Kiat Esemka sudah dilengkapi fitur power steering sehingga kemudi terasa ringan dan tetap mantap saat digunakan berbelok. Kemudian tilt steering untuk menyesuaikan ketinggian setir dengan pengemudi.
Teknologi power window juga sudah ditanamkan beserta central lock. Anda juga dimanjakan dengan audio yang dilengkapi pemutar CD. Untuk AC tidak hanya di bagian depan. Di kursi tengah sudah ada AC yang ditempatkan di atas kedua pintu.AC sudah double blower.
Dengan bodi yang bongsor, terbukti mobil tetap stabil saat berpapasan dengan kendaraan lain saat kecepatan cukup tinggi. Saat menikung pun tidak terasa membanting ke arah berlawanan. Tenaga maksimal yang bisa dihasilkan mencapai 105 horsepower (HP) pada 5.500 rpm.
Mobil dengan kapasitas 7 penumpang ini cocok digunakan keluarga. Apalagi bagasinya bisa mencapai hampir 2 meter kubik dengan dua kursi belakang dilipat.
Kapasitas mesin 1.500 cc membuat mobil ini tergolong irit konsumsi bahan bakar. Satu liter bensin bisa untuk menempuh 12 kilometer di dalam kota dan di luar kota mencapai 13,5 kilometer. Teknologi multi-point injection membuat pembakaran lebih sempurna sehingga lebih irit bahan bakar. Kapasitas tangki bensinnya sendiri 75 liter, sudah cukup untuk perjalanan jarak jauh.
Jadi, tidak mustahil jika mobil buatan Esemka nanti menggunakan airbag jika memang perangkat itu sudah menjadi perangkat standar keselamatan di negeri ini. Mereka tinggal bekerjasama dengan produsen pemasok airbag dan mendesain ulang kendaraan untuk keperluan itu.
Namun jika perangkat airbag itu dipasang, jangan protes juga kalau nanti harganya akan melonjak di atas Rp100 jutaan kemudian menimbukkan komentar-komentar yang semakin miring.
0 komentar:
Posting Komentar